Pengalaman Guru dan Siswa dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka di SDN Tulusrejo 4 Malang
Selamat pagi, sahabat pendidik dan pelajar! Hari ini kita akan membahas tentang pengalaman guru dan siswa dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di SDN Tulusrejo 4 Malang. Kurikulum Merdeka merupakan inovasi pendidikan yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik.
Menurut Bapak Anis Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih besar bagi guru dan sekolah dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Hal ini tentu menjadi tantangan dan peluang bagi guru dan siswa di SDN Tulusrejo 4 Malang.
Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, guru di SDN Tulusrejo 4 Malang merasa senang karena dapat lebih kreatif dalam merancang pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa. Menurut Ibu Siti, salah seorang guru di sekolah tersebut, “Dengan Kurikulum Merdeka, saya dapat lebih memperhatikan kebutuhan individual siswa dan memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi mereka.”
Sementara itu, siswa di SDN Tulusrejo 4 Malang juga merasakan manfaat dari Kurikulum Merdeka. Mereka lebih bersemangat dalam belajar karena materi pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kemampuan mereka. Menurut Ahmad, seorang siswa kelas 5 di sekolah tersebut, “Saya lebih suka belajar sekarang karena guru memberikan kami kesempatan untuk mengeksplorasi minat kami sendiri.”
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada beberapa kendala dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di SDN Tulusrejo 4 Malang. Salah satunya adalah kurangnya pelatihan bagi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan bimbingan dari pihak terkait agar Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan baik di sekolah tersebut.
Dalam kesempatan lain, Bapak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menegaskan pentingnya kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan pihak terkait lainnya dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. “Kurikulum Merdeka bukan hanya tanggung jawab guru dan siswa, tetapi juga seluruh komponen pendidikan. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi perkembangan peserta didik,” ujarnya.
Dengan demikian, pengalaman guru dan siswa dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di SDN Tulusrejo 4 Malang merupakan langkah awal yang baik dalam menjawab tantangan pendidikan di era digital ini. Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat memberikan dampak positif bagi pembelajaran di sekolah tersebut. Mari kita terus berusaha dan bersinergi untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas bagi generasi masa depan!